SEMUA KARNA CINTA,
KU TUNGGU ENGKAU DENGAN PROFESIONAL
Neha menutup matanya sesaat ketika embus angin menerpa halus tubuhnya, menghirup udar fajar di ruang paling atas yang terbuka di depan kamarnya, sembari menatap langit yamg sebentar lagi menangis. Ia rentangkan kedua tangannya menghela nafas sedalam-dalamnya nafas nyaris yag tersisa hanya udara Residu sesekali merasakan desiran angin kelembutan dari celah pori-pori kulitnya. Belaian angin membuat bulu-bulu tangannya berdiri, merinding, dingin. Ia menarik kembali nafasnya sedalam-dalamnya merasakan balutan angin yang damai tapi fikirnya terus berkelana dengan liarnya, melembayung tinggi menuju sosok yang belum lama ia kenal lewat arus komunikasi
“seandainya fahdy di sampingku menikmati fenomena alam yang menakjubkan bersamaku sungguh tenang hati ini, angin fajar tolong sampaikan salam rinduku padanya, belailah dia dengan kerinduanku ini yang terus mengitari waktuku. Asstaghfirulloh, kenapa aku memikirkannya, kenapa aku menghayalkannya, enggak aku tak boleh menghayalnya. Lagi pula aku belum terlalu kenal siapa dia. Hanya lewat komunikasi dan dari teman-teman yang terus menaburkan profilnya di depan mukaku” gumam neha dalam hatinya yang terlalu kusut bila sosok fahdy harus terakses dari fikirnya.
Neha yang dulu pernah menutup pintu hatinya untuk siapa saja cowok yang mendekat, yang anggkuh bila ada yang menyatakan cinta, yang terus menolak bila ada yang menawarkan janji kencana. Kini ia harus tunduk lemah bila suara fahdy terdengar di telinganya. Sering ia marah pada dirinya dan menyalahkan hatinya yang terjangkit virus kasmaran dengan fahdy.
“siapa sich dia? Kenapa aku memikirkannya?, menatapnya saja belum, nggak rasional banget sich gue bila menaruh hati dengannya. Pergi kamu fahdy, pergi………… jangan ganggu aku. Aku benci kamu”. Fikir rasionalnya terus berputar yang tidak mau mengakui bahwa ia telah terkena virus cinta.
“Hei……ngelamun saja loe,,, ada apa sich?.........buruan ambil air wudhu terus kita ke mushola.” Neha terperanjat kaget setelah ada tangan menepuk pundaknya, ternyata tangan levi yang membangunkannya dari lamunan yang sekaligus mengagetkan.
“sialan loe…bikin orang kaget aja, kirain tangan kuntilanak,,, eeeeeeee……….. ternyata malah neneknya kuntil anak. Sambil jalan cepat ia melesat menuju kamar dan mau kekamar mandi.
“Enak aja loe….bilang. Artis cantik kayak gini di katain neneknya kuntilanak”. Jawab levi enggak terima.
“ia….Artis JAMBAN,,,ha……….ha………..”neha menegaskan dengan melesat lari ke kamar mandi dan menghindari levi yang pasti terus tidak akan diam.
“eh tunggu………….sialan loe”……………
bersambung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar